Jika kita sering membaca dan menterjemahkan surah al-kahfi setiap malam jum’at maka kita akan menemukan kisah-kisah yang menarik. Selain menjadi amalan malam jum’at, kita dapat mengambil pesan-pesan moral yang terkandung di dalamnya. Salah satu kisah yang menarik adalah tentang ashabul kahfi atau penghuni gua. Kisah tentang ashabul kahfi dalam al-quran diceritakan dalam surah al-kahfi dari ayat 9-26. Dalam kisah ini menceritakan tentang 7 orang pemuda yang bersembunyi dari raja yang dzalim. Selain 7 pemuda tersebut, diceritakan pula seekor anjing yang menjadi penjaga mereka selama di dalam gua tersebut. Anjing inilah yang dikatakan sebagai satu-satunya anjing yang akan masuk ke dalam surga. Mungkin sebagian tidak percaya jika anjing dapat masuk ke dalam surga, hal ini dikarenakan anjing adalah salah satu hewan yang najis sedangkan surga adalah tempat yang suci.Bagaimanakah kisahnya sehingga anjing ini dapat masuk ke dalam surga?
Kisah Anjing Penjaga Ashabul Kahfi
Kisah tentang ashabul kahfi dan
anjingnya dapat kita temukan di Q.S. Al-kahfi ayat 9 dan juga ayat 22 yang
artinya:
“Adakah engkau
menyangka (wahai Muhammad), bahwa kisah ‘ashabul kahfi’ (penghuni gua) dan
‘ar-raqiim’ (anjing mereka) termasuk antara tanda-tanda-tanda kekuasaan Kami
yang menakjubkan?(QS al-Kahfi:
9)
Nanti (ada
orang yang akan) mengatakan (jumlah mereka) tiga (orang), yang keempat adalah
anjingnya,” dan (yang lain) mengatakan ,” (Jumlah mereka) lima (orang), yang ke
enam adalah anjingnya,” sebagai terkaan terhadap yang gaib; dan (yang lain
lagi) mengatakan,” Jumlah mereka (tujuh orang), yang kedelapan adalah
anjingnya.” Katakanlah (Muhammad),” Tuhanku lebih mengetahui jumlah mereka;
tidak ada yang mengetahui (bilangan) mereka kecuali sedikit.” Karena itu
janganlah engkau (Muhammad) berbantah tentang hal mereka, kecuali perbantahan
lahir saja dan jangan engkau menanyakan tentang mereka (pemuda-pemuda itu)
kepada siapapun.(Q.S. al-kahfi:
22)
Dari terjemahan ayat tersebut, bahwa
hanya sedikit yang mengetahui jumlah pemuda ashabul kahfi. Namun yang pasti
adalah mereka bersama dengan seekor anjing, namun banyak yang berpendapat bahwa
pemuda tersebut berjumlah 7 orang bersama dengan seekor anjing. Maka gua ini dinamakan “Gua 7 Pertapa” (The Cave of
the Seven Sleepers), sedangkan dalam Agama Islam kisah ini dikenal dengan
Ashabul kahfi (penghuni-penghuni gua).
Kisah ini terjadi di kota Aphesus(Ephese)
nama ini adalah sebelum islam datang, dan kini menjadi Tharses(Tharsus) yang
terletak di antara Turki dan Yordania. Kota ini dulunya dikuasai oleh Raja yang
sangat baik namun raja ini kemudian meninggal. Raja Diqyanius yang menguasai
Roma mendengar bahwa raja Aphesus telah meninggal lalu mengirim tentaranya
untuk menyerang kota Aphesus dan berhasil menguasainya. Diqyanius kemudian
membangun istana yang besar, dia meletakan 50 menteri sebelah kanan dan 50
menteri di sebelah kiri. Dia juga memiliki 6 orang penasehat, penasehat itu
adalah pemuda-pemuda cerdas yang berada di belakangnya. Ke-enam pemuda inilah
yang menjadi pengambil keputusan setelah melakukan musyawarah kepada
menteri-menterinya.
Karena setelah sekian lama tidak
pernah sakit, Diqyanius lalu mengaku dirinya tuhan. Siapapun yang menyembah
kepada Diqyanius maka akan diberikan kehidupan yang nyaman. Ke-enam pemuda yang
menjadi penasehat Diqyanius tidak mau menyembah karena keimanan mereka meyakini
adanya tuhan yang menciptakan langit dan bumi. Tidak seperti Diqyanius yang
mengaku sebagai dirinya tuhan, menurut mereka tuhan tidaklah makan dan tidur
seperti yang dilakukan Diqyanius. Jika memang Diqyanius seorang tuhan, mengapa
dia masih meminta pendapat ke-enam pemuda yang cerdas itu dalam menentukan keputusan.
Setelah ke-enam pemuda ini bermusyawarah, mereka lalu memutuskan untuk kabur
dari istana dan meninggalkan kedudukan dan kenyamanan yang saat itu mereka
miliki.
Setelah melakukan perjalanan yang
cukup jauh, mereka bertemu dengan seorang penggembala. Ketika ditanya oleh penggembala
itu, mereka pun menceritakan kisah mereka sebagai penasehat kerajaan dan
melarikan diri karena tidak mau mengakui bahwa Diqyanius adalah tuhan. Setelah
mendengar cerita ke-enam pemuda yang berusaha mencari tempat bersembunyi dari
Raja yang dzalim itu, maka penggembala memutuskan untuk ikut dengan ke-enam
pemuda jadi mereka berjumlah 7 orang. Mereka inilah pemuda-pemuda yang beriman
kepada Allah dan mendapat petunjuk.
Penggembala lalu mengembalikan
hewan-hewan gembalaannya dan kembali menemui para pemuda itu. Ketika
penggembala itu kembali kepada para pemuda, ke-enam pemuda itu kaget karena
melihat seekor anjing yang mengikuti mereka. Mereka berkata satu sama lain
mengenahi kekhawatiran jika keberadaan anjing itu nantinya membongkar rahasia.
Mereka pun minta kepada si penggembala supaya anjing itu dihalau saja dengan
batu. Anjing itu melihat kepada Tamlikha dan teman-temannya.
Ia lalu duduk di atas dua kaki
belakang, menggeliat, dan mengucapkan kata-kata dengan lancar dan jelas sekali.
“Hai orang-orang, mengapa kalian hendak mengusirku, padahal aku ini bersaksi
tiada tuhan selain Allah, tak ada sekutu apa pun bagi-Nya. Biarlah aku menjaga
kalian dari musuh, dan dengan berbuat demikian aku mendekatkan diriku kepada
Allah SWT.” Anjing yang bernama Qithmir itu pun diperbolehkan ikut, lalu
mereka pun masuk ke dalam gua dan tertidur selama 309 tahun. Masuknya mereka ke
dalam gua disebutkan dalam surah al-kahfi ayat 16 yang artinya:
Dan apabila
kamu meninggalkan mereka dan apa yang mereka sembah selain Allah, maka carilah
tempat berlindung kedalam gua itu, niscaya Tuhanmu akan melimpahkan sebagian
rahmat-Nya kepadamu dan menyediakan sesuatu yang berguna bagimu dalam urusanmu. (Q.S. al-kahfi: 16)
Sedangkan lamanya tidur mereka
disebutkan dalam Q.S. al-kahfi: 25 yang artinya: Dan mereka tinggal dalam
gua selama tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun. (Q.S. al-kahfi: 25)
Anjing dalam kisah ashabul kahfi
dirawayatkan sebagai anjing yang masuk ke dalam surga. Hal ini karena
keimanannya dan tugasnya dalam menjaga para ashabul kahfi yang tertidur di
dalam gua. Anjing yang bernama Qithmir ini menjadi penjaga pintu gua dengan
membentangkan kedua lengan menutup pintu masuk ke dalam gua.
Itulah kisah tentang anjing yang dijamin masuk
surga karena menjaga para ashabul kahfi. Bahkan kisah tentang anjing penjaga
ashabul kahfi ada dalam al-Quran dan juga kitab agama lain walaupun lebih
banyak menceritakan tentang para ashabul kahfi. Imam
Ibnu Katsir mengatakan dalam Tafsirnya yang terkenal: Ibnu Juraij
berkata, “Dia menjaga pintu mereka.” Sudah menjadi sifat dan kebiasaan
seekor anjing berbaring di depan pintu seolah-olah menjaga mereka yang di
dalam. Dia duduk di luar pintu masuk gua. Berkah yang Ashabul Kahfi terima,
juga diterima anjing mereka. Tidur panjang yang menghinggapi mereka,
menghinggapi si anjing juga. Inilah manfaatnya menyertai orang-orang baik.
Sehingga, anjing ini pun ikut terkenal dan terangkat derajatnya.
Hikmah yang
Dapat di Ambil
1.
Kita tetap dapat
masuk surga jika memiliki keyakinan bahwa tiada tuhan selain Allah.
2.
Sehina apapun
kita, jika kita tetap berbuat baik maka Allah tetap melihat usaha kita.
3.
Ketika kita
tidak memiliki jalan keluar, memohonlah kepada Allah dan Allah akan memberikan
petunjuk kepada kita.
4.
Allah melihat
dimana kita berpihak, apakah bersama kelompok yang bertauhid kepada Allah atau
menyekutukan Allah.
Penulis : Riskiryto
Editor : Argha Sena
Referensi : gomuslim.co.id, islampos.com, sharianews.com, tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar