Kamis, 25 Maret 2021

Anjing yang di Jamin Masuk Surga! Qithmir, Anjing Penjaga Ashabul Kahfi!

        

Jika kita sering membaca dan menterjemahkan surah al-kahfi setiap malam jum’at maka kita akan menemukan kisah-kisah yang menarik. Selain menjadi amalan malam jum’at, kita dapat mengambil pesan-pesan moral yang terkandung di dalamnya. Salah satu kisah yang menarik adalah tentang ashabul kahfi atau penghuni gua. Kisah tentang ashabul kahfi dalam al-quran diceritakan dalam surah al-kahfi dari ayat 9-26. Dalam kisah ini menceritakan tentang 7 orang pemuda yang bersembunyi dari raja yang dzalim. Selain 7 pemuda tersebut, diceritakan pula seekor anjing yang menjadi penjaga mereka selama di dalam gua tersebut. Anjing inilah yang dikatakan sebagai satu-satunya anjing yang akan masuk ke dalam surga. Mungkin sebagian tidak percaya jika anjing dapat masuk ke dalam surga, hal ini dikarenakan anjing adalah salah satu hewan yang najis sedangkan surga adalah tempat yang suci.Bagaimanakah kisahnya sehingga anjing ini dapat masuk ke dalam surga?

Kisah Anjing Penjaga Ashabul Kahfi


Kisah tentang ashabul kahfi dan anjingnya dapat kita temukan di Q.S. Al-kahfi ayat 9 dan juga ayat 22 yang artinya:

“Adakah engkau menyangka (wahai Muhammad), bahwa kisah ‘ashabul kahfi’ (penghuni gua) dan ‘ar-raqiim’ (anjing mereka) termasuk antara tanda-tanda-tanda kekuasaan Kami yang menakjubkan?(QS al-Kahfi: 9)

Nanti (ada orang yang akan) mengatakan (jumlah mereka) tiga (orang), yang keempat adalah anjingnya,” dan (yang lain) mengatakan ,” (Jumlah mereka) lima (orang), yang ke enam adalah anjingnya,” sebagai terkaan terhadap yang gaib; dan (yang lain lagi) mengatakan,” Jumlah mereka (tujuh orang), yang kedelapan adalah anjingnya.” Katakanlah (Muhammad),” Tuhanku lebih mengetahui jumlah mereka; tidak ada yang mengetahui (bilangan) mereka kecuali sedikit.” Karena itu janganlah engkau (Muhammad) berbantah tentang hal mereka, kecuali perbantahan lahir saja dan jangan engkau menanyakan tentang mereka (pemuda-pemuda itu) kepada siapapun.(Q.S. al-kahfi: 22)

Dari terjemahan ayat tersebut, bahwa hanya sedikit yang mengetahui jumlah pemuda ashabul kahfi. Namun yang pasti adalah mereka bersama dengan seekor anjing, namun banyak yang berpendapat bahwa pemuda tersebut berjumlah 7 orang bersama dengan seekor anjing. Maka gua  ini dinamakan “Gua 7 Pertapa” (The Cave of the Seven Sleepers), sedangkan dalam Agama Islam kisah ini dikenal dengan Ashabul kahfi (penghuni-penghuni gua).



Kisah ini terjadi di kota Aphesus(Ephese) nama ini adalah sebelum islam datang, dan kini menjadi Tharses(Tharsus) yang terletak di antara Turki dan Yordania. Kota ini dulunya dikuasai oleh Raja yang sangat baik namun raja ini kemudian meninggal. Raja Diqyanius yang menguasai Roma mendengar bahwa raja Aphesus telah meninggal lalu mengirim tentaranya untuk menyerang kota Aphesus dan berhasil menguasainya. Diqyanius kemudian membangun istana yang besar, dia meletakan 50 menteri sebelah kanan dan 50 menteri di sebelah kiri. Dia juga memiliki 6 orang penasehat, penasehat itu adalah pemuda-pemuda cerdas yang berada di belakangnya. Ke-enam pemuda inilah yang menjadi pengambil keputusan setelah melakukan musyawarah kepada menteri-menterinya.

Karena setelah sekian lama tidak pernah sakit, Diqyanius lalu mengaku dirinya tuhan. Siapapun yang menyembah kepada Diqyanius maka akan diberikan kehidupan yang nyaman. Ke-enam pemuda yang menjadi penasehat Diqyanius tidak mau menyembah karena keimanan mereka meyakini adanya tuhan yang menciptakan langit dan bumi. Tidak seperti Diqyanius yang mengaku sebagai dirinya tuhan, menurut mereka tuhan tidaklah makan dan tidur seperti yang dilakukan Diqyanius. Jika memang Diqyanius seorang tuhan, mengapa dia masih meminta pendapat ke-enam pemuda yang cerdas itu dalam menentukan keputusan. Setelah ke-enam pemuda ini bermusyawarah, mereka lalu memutuskan untuk kabur dari istana dan meninggalkan kedudukan dan kenyamanan yang saat itu mereka miliki.

Setelah melakukan perjalanan yang cukup jauh, mereka bertemu dengan seorang penggembala. Ketika ditanya oleh penggembala itu, mereka pun menceritakan kisah mereka sebagai penasehat kerajaan dan melarikan diri karena tidak mau mengakui bahwa Diqyanius adalah tuhan. Setelah mendengar cerita ke-enam pemuda yang berusaha mencari tempat bersembunyi dari Raja yang dzalim itu, maka penggembala memutuskan untuk ikut dengan ke-enam pemuda jadi mereka berjumlah 7 orang. Mereka inilah pemuda-pemuda yang beriman kepada Allah dan mendapat petunjuk.

Penggembala lalu mengembalikan hewan-hewan gembalaannya dan kembali menemui para pemuda itu. Ketika penggembala itu kembali kepada para pemuda, ke-enam pemuda itu kaget karena melihat seekor anjing yang mengikuti mereka. Mereka berkata satu sama lain mengenahi kekhawatiran jika keberadaan anjing itu nantinya membongkar rahasia. Mereka pun minta kepada si penggembala supaya anjing itu dihalau saja dengan batu. Anjing itu melihat kepada Tamlikha dan teman-temannya.

Ia lalu duduk di atas dua kaki belakang, menggeliat, dan mengucapkan kata-kata dengan lancar dan jelas sekali. “Hai orang-orang, mengapa kalian hendak mengusirku, padahal aku ini bersaksi tiada tuhan selain Allah, tak ada sekutu apa pun bagi-Nya. Biarlah aku menjaga kalian dari musuh, dan dengan berbuat demikian aku mendekatkan diriku kepada Allah SWT.” Anjing yang bernama Qithmir itu pun diperbolehkan ikut, lalu mereka pun masuk ke dalam gua dan tertidur selama 309 tahun. Masuknya mereka ke dalam gua disebutkan dalam surah al-kahfi ayat 16 yang artinya:

Dan apabila kamu meninggalkan mereka dan apa yang mereka sembah selain Allah, maka carilah tempat berlindung kedalam gua itu, niscaya Tuhanmu akan melimpahkan sebagian rahmat-Nya kepadamu dan menyediakan sesuatu yang berguna bagimu dalam urusanmu. (Q.S. al-kahfi: 16)

Sedangkan lamanya tidur mereka disebutkan dalam Q.S. al-kahfi: 25 yang artinya: Dan mereka tinggal dalam gua selama tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun. (Q.S. al-kahfi: 25)

Anjing dalam kisah ashabul kahfi dirawayatkan sebagai anjing yang masuk ke dalam surga. Hal ini karena keimanannya dan tugasnya dalam menjaga para ashabul kahfi yang tertidur di dalam gua. Anjing yang bernama Qithmir ini menjadi penjaga pintu gua dengan membentangkan kedua lengan menutup pintu masuk ke dalam gua.

Itulah kisah tentang anjing yang dijamin masuk surga karena menjaga para ashabul kahfi. Bahkan kisah tentang anjing penjaga ashabul kahfi ada dalam al-Quran dan juga kitab agama lain walaupun lebih banyak menceritakan tentang para ashabul kahfi. Imam Ibnu Katsir  mengatakan dalam Tafsirnya yang terkenal: Ibnu Juraij berkata, “Dia menjaga pintu mereka.” Sudah menjadi sifat dan kebiasaan seekor anjing berbaring di depan pintu seolah-olah menjaga mereka yang di dalam. Dia duduk di luar pintu masuk gua. Berkah yang Ashabul Kahfi terima, juga diterima anjing mereka. Tidur panjang yang menghinggapi mereka, menghinggapi si anjing juga. Inilah manfaatnya menyertai orang-orang baik. Sehingga, anjing ini pun ikut terkenal dan terangkat derajatnya.

 

Hikmah yang Dapat di Ambil


1.   Kita tetap dapat masuk surga jika memiliki keyakinan bahwa tiada tuhan selain Allah.

2.   Sehina apapun kita, jika kita tetap berbuat baik maka Allah tetap melihat usaha kita.

3.   Ketika kita tidak memiliki jalan keluar, memohonlah kepada Allah dan Allah akan memberikan petunjuk kepada kita.

4.   Allah melihat dimana kita berpihak, apakah bersama kelompok yang bertauhid kepada Allah atau menyekutukan Allah.



Penulis            : Riskiryto

Editor               : Argha Sena

Referensi        : gomuslim.co.id, islampos.com, sharianews.com, tribunnews.com

 

Binatang yang Akan Menyiksa di Neraka! Inilah Dosa Mereka!

 


Rasulullah SAW menganjurkan kita untuk berbuat baik kepada semua mahluk, baik manusia, hewan maupun tumbuhan. Kita tidak diperbolehkan untuk menyakiti hewan karena kelak dihari  kiamat kita pasti mempertanggungjawabkannya. Jika kita menyakiti hewan maka kita dapat masuk ke dalam neraka karena perbuatan kita. Hewan adalah salah satu mahluk hidup yang dekat dengan kita, maka dari sangat tidak lazim jika kita sebagai mahluk berakal malah menyiksa hewan. Jika pun bertemu hewan yang berbahaya, jika bisa mengusirnya itu  malah lebih baik. Berbeda halnya jika kita melindungi diri dan tidak memiliki pilihan lain ataupun ada beberapa hewan yang memang disunahkan untuk dibunuh. Tapi terkadang ada manusia yang semena-mena terhadap hewan yang lebih lemahnya darinya. Sehingga dengan sadarnya mereka menyakiti hewan-hewan yang tidak bersalah tanpa memikirkan akibatnya dihari kiamat. Selain menyiksa hewan, dosa seperti memakan harta anak yatim juga dapat membuat kita masuk ke dalam Neraka yang penuh dengan hewan menakutkan. Dosa-dosa orang tidak mau bersedakah dan zakat membuat kita dapat di siksa oleh hewan-hewan yang berbisa. Berikut adalah hewan-hewan yang akan menyiksa manusia di neraka karena dosa yang mereka lakukan.

A.  Kucing

Kucing adalah salah satu hewan kesayangan Rasulullah SAW, Rasulullah memiliki seekor kucing yang bernama Muezza. Berdasarkan suatu riwayat, Rasulullah SAW terbangun mendengar suara Azan. Rasulullah lalu mempersiapkan diri dan berpakaian lalu menemukan Muezza tidur beralaskan jubahnya. Karena tidak ingin mengganggu tidur muezza lalu Rasulullah menggunting jubahnya agar Muezza tidak terbangun.(wikipedia.org)

Dalam kisah ini tentu kita sadar bahwa kita tidak boleh menyakiti hewan terutama kucing. Dalam suatu hadist, ada seorang wanita yang masuk neraka dikarenakan menyiksa kucing. Dari Abdullah ibn Umar radhiyallahu ‘anhu, Bahwa Rasulullah SAW bersabda:

Seorang wanita disiksa disebabkan mengurung seekor kucing hingga mati kelaparan lalu wanita itupun masuk neraka. Dia (Ibn Umar) berkata: Beliau bersabda: Dan Allah Maha Mengetahui engkau tidak memberinya makan, engkau juga tidak memberinya minum ketika engkau mengurungnya, dan engkau juga tidak membiarkannya berkeliaran sehingga dia dapat memakan serangga tanah.(H.R. Bukhari : 2192)(risalahmuslim.id)

Dalam riwayat lain disebutkan bahwa perempuan itu memasukkan seekor kucing ke dalam karung dan membiarkannya mati. Maka, dia pun diazab di dalam neraka karena perbuatannya itu. Kucing itu tidak diberinya makanan ataupun minuman. Tidak pula dibiarkannya pergi sehingga bisa mencari makan sendiri. Bagaimana Nabi Muhammad SAW mengetahui nasib perempuan ini? Ialah ketika beliau melakukan shalat Khusuf. Allah SWT kemudian memberikan penglihatan kepada beliau tentang surga dan neraka.

Shahih Imam Bukhari meriwayatkan dari Asma binti Abu Bakar. Nabi Muhammad SAW suatu kali bersabda, "Neraka mendekat kepadaku sampai aku berkata, "Wahai Tuhan, apakah aku akan bersama mereka?' Tiba-tiba, muncul seorang perempuan dicakar seekor kucing. Aku bertanya, 'Ada apa dengan perempuan ini?' Mereka (para malaikat) menjawab, 'Perempuan itu mengurung kucing itu hingga mati kelaparan. Dia tidak memberinya makan ataupun membiarkannya makan.(republika.co.id)

 

B.  Ular dan Kalajengking

Selain kucing, hewan yang paling banyak diriwayatkan menyiksa manusia di neraka adalah ular dan kalajengking. Ular dan kalajengking di Neraka sangat berbeda dengan di dunia. Ukurannya sangat besar dan pengaruh gigitan/sengatannya sangat lama. Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bersabda:

Sesungguhnya di Neraka ada ular-ular yang menyerupai leher unta yang panjang. (Jika) ular itu mematuk, bekas patukannya masih akan ada hingga 40 tahun. Dan dalam Neraka juga terdapat kalajengking – kalajengking seperti bighal (hasil persilangan kuda dengan keledai) beserta tali kekangnya. Jika kalajengking itu menyengat, bekas sengatannya akan tetap ada hingga 40 tahun (H.R Ahmad, al-Baihaqiy, Ibnu Hibban, al-Hakim, dihasankan al-Albaniy dalam Shahih atTarghib)

Orang yang memiliki harta yang harus dizakatkan namun tidak dikeluarkan zakatnya terancam mendapat siksaan ular. Dari Abu Hurairah –semoga Allah meridhainya- ia berkata: Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bersabda: Barangsiapa yang Allah beri harta, tapi ia tidak mengeluarkan zakatnya, maka pada hari kiamat harta itu akan berubah bentuk menjadi seekor ular jantan yang bertanduk dan memiliki 2 taring lalu melilit orang itu dan menggigitnya dengan kedua rahangnya yaitu dengan mulutnya sambil berkata: Aku adalah hartamu, aku adalah simpananmu (H.R al-Bukhari) (dikutip dari buku “Surga yang Dirindukan, Neraka yang Ditakutkan”, Abu Utsman Kharisman, penerbit atTuqa Yogya) | WA al-I’tishom)(alpasimiy.com)

Itulah beberapa binatang yang diriwayatkan akan menyiksa manusia ketika berada di neraka. Maka dari itu, kita sebagai umat muslim sebaiknya selalu menjalankan segala perintah dan menjauhi larangan-Nya. Dosa-dosa yang dapat memasukan kita ke dalam neraka telah banyak di jelaskan dalam al-Qur’an dan Hadist. Tetapi banyak manusia yang lalai dan tidak perduli, seakan perbuatan mereka tidak akan dipertanggungjawabkan. Barangsiapa yang menanam, dia yang akan menuai. Jika kita menanam sesuatu yang baik, maka hal baik pula yang kita dapatkan dan begitu pula sebaliknya. Hikmah yang dapat kita ambil dari hadist-hadist tersebut

1.   Janganlah kita menyiksa binatang, karena binatang yang kita siksa akan menuntut pertanggung jawaban. Selain itu, para penyiksa binatang juga akan disiksa seperti mereka menyiksa binatang itu. Contohnya jika kita menyabung ayam, maka kelak di neraka kita akan di sabung seperti ayam.

2.   Menyedekahkan harta yang kita miliki. Karena dalam harta yang kita miliki terdapat harta orang lain yang Allah titipkan kepada kita.

3.   Selalu takut akan akhirat sehingga selalu berbuat kebaikan dengan menjalankan apa yang diperintahkan dan menjauhi segala yang dilarang-Nya.

4.   Menyadari bahwa ada alam akhirat dan menyadari bahwa dunia ini hanya sementara.

 

 

Penulis       : Riskiryto

editor        : Argha Sena

Referensi        : alpasimiy.com, republika.co.id, risalahmuslim.id, wikipedia.org

Salah Satu Hewan yang Dapat Berbicara! Kisah Serigala yang Beriman Kepada Allah dan Rasulnya!



Dikisahkan pada masa kenabian Muhammad SAW, pada suatu daerah hiduplah seorang pengembala kambing. Pengembala tersebut harus mengurus ratusan kambing dan domba. Setiap pagi, lelaki itu membawa seluruh hewan ternak yang diamanah kepadanya ke padang rumput dekat dengan oasis.

Namun naas, suatu hari lelaki tersebut kecolongan karena seekor serigala berhasil menerkam seekor domba yang lepas dari kerumunan. Pengembala tersebut pun mengejar sang serigala dan menakut-nakutinya dengan mengayunkan tongkatnya.

Domba yang menjadi buruan serigala bertubuh cukup gemuk, sehingga serigala alami kesulitan saat membawanya kabur. Sang penggembala pun berhasil mengejarnya dan menarik paksa domba tersebut dari cengkeraman serigala.

"Wahai fulan, mengapa engkau begitu zalim? Allah telah menetapkan domba itu sebagai rezekiku untuk hari ini, mengapa engkau merebutnya dariku?" ujar serigala itu kemudian.

Betapa terkejutnya pria ini ketika mendengar serigala itu bertutur kata layaknya manusia. "Kamu... Bisa berbicara?" kata sang pengembala takjub.

"Mengapa engkau melihatku terheran-heran? Harusnya engkau tahu, ada yang lebih mengherankan daripada seekor serigala bisa berbicara," kata serigala itu.

"Apa itu?"

"Di Madinah, ada seorang nabi dan rasul yang Allah utus untuk sekalian alam. Namun, banyak orang yang justru membangkang dan enggan beriman kepadanya. Nama nabi itu, Rasulullah Muhammad shalallahu 'alaihi wasallam," terang serigala.

Keesokan harinya, lelaki pengembala itu pergi ke Madinah untuk menjumpai langsung sosok yang diceritakan serigala kemarin. Perjalanan yang tidak mudah dia tempuh dengan penuh kesabaran dan sampailah ia di Madinah.

Setelah bertanya kepada warga setempat, lelaki itu kemudian tiba di depan Masjid Nabawi. Singkat cerita, ia berkesempatan bertemu Nabi Muhammad SAW. Kepada beliau, ia pun menuturkan kisahnya hingga sampai di Madinah.

Kemudian Rasulullah membenarkan kisah sang gembala bahwa ada seekor binatang yang terang-terangan menunjukkan rasa imannya kepada Allah dan Rasul-Nya. Lebih lanjut, hal itu ternyata termasuk tanda kian dekatnya hari akhir.

"Yang demikian itu adalah salah satu tanda kiamat," sabda Muhammad SAW. Setelah itu si penggembala mengucapkan dua kalimat syahadat dan memeluk Agama Islam.

Kisah ini termaktub dalam hadis riwayat dari Abu Hurairah dan Abu Sa’id al-Khudri, serta Imam Ahmad. Pakar tafsir Ibnu Katsir menilai sanadnya sahih. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa dan sangat mudah bagi-Nya menjadikan hewan dapat berbicara kepada manusia. Hal ini sama halnya ketika Allah menjadikan anggota tubuh dapat berbicara saat hari kiamat kelak. Allah Ta’ala berfirman,

“Mereka berkata kepada kulit mereka, “Mengapa kamu menjadi saksi terhadap kami?” Kulit mereka menjawab, “Allah yang menjadikan segala sesuatu pandai berbicara telah menjadikan kami pandai (pula) berbicara, dan Dialah yang menciptakan kamu pada kali yang pertama dan hanya kepada-Nya lah kamu dikembalikan. Kamu sekali-kali tidak dapat bersembunyi dari persaksian pendengaran, penglihatan, dan kulitmu terhadapmu bahkan kamu mengira bahwa Allah tidak mengetahui kebanyakan dari apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Fushshilat: 21-22).

Itulah kisah seekor serigala yang beriman kepada Allah dan Rasulnya. Semua atas kuasa dan tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah. Ketika Allah katakan “kun Fayakun” jadilah maka terjadilah, karena kesempurnaan adalah milik Allah. Hikmah yang dapat kita ambil dari kisah tersebut adalah sebagai berikut:

1.     Tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah, dan semua berjalan atas kuasaNya.

2.     Jika di dunia hewan dapat berbicara atas perintahNya, maka mudah bagi Allah membuat semua anggota tubuh kita dapat menjawab ketika di akhirat.

3.     Jika hewan dapat beriman kepada Allah dan Rasulnya, maka sepantasnya manusia sebagai mahluk sempurna dapat lebih beriman kepada Allah.

4.     Semua telah digariskan oleh Allah dan tidak ada yang luput dari pengawasanNya.

5.     Mengingatkan kita bahwa hari akhir semakin dekat.

 

Penulis     : Riskyrito

Editor     :  Argha Sena

Referensi        : hatisenang.com, muslimahdaily.com, popmama.com, republika.co.id