Sabtu, 19 Maret 2022

DULU LAWAN SEKARANG KAWAN!!! 12.000 Pasukan Muslim Chechnya Membantu Rusia Menyerang Ukraina!!!

 


Saat konflik Ukraina dan Rusia pecah, Vladimir Putin menyatakan untuk melakukan operasi militer khusus atas Ukraina. Apa yang Putin katakan mengejutkan Amerika Serikat dan NATO sebagai pihak yang paling bertanggung jawab atas perseteruan panas antara Rusia dan Ukraina. Setelah operasi militer yang mulai dilakukan oleh Rusia,  dunia Kembali dibuat terkejut atas pidato Presiden Chechnya, Ramzan Kadyrov, bahwa pasukan Chechnya akan dikirim untuk mendukung operasi militer Rusia ke Ukraina. Kadyrov menjelaskan bahwa menyerang Ukraina adalah 'keputusan yang tepat' serta mereka akan siap untuk melaksanakan perintah Putin dalam keadaan apapun. Hampir sebanyak 12 ribu tentara Chechnya berkumpul dan meneriakkan takbir di alun-alun Ibu Kota Regional, Grozny, sebelum para pasukan berangkat ke Ukraina membantu pasukan Rusia.

Chechnya juga disebut Chechnia atau Chechenia, terkadang mengacu kepada Ichkeria adalah sebuah nama daerah di Federasi Rusia yang berbentuk republik. Chechnya merupakan negara republik otonom, Rusia mengklaim Chechnya sebagai bagian dari negaranya, setelah berhasil menginvasi wilayah Kaukaskus pada abad ke-18. Chechnya meraih kemerdekaannya secara de facto setelah perang Chenchen pada 1994-1996. Tapi secara de jure, Chechnya masih merupakan bagian dari Rusia. Chechnya berbatasan dengan Stavropol Krai di barat laut, republik Dagestan di timur laut dan timur, Georgia di selatan, dan republik Ingushetia dan Ossetia Utara di barat. Letaknya berada di pegunungan Kaukasus Utara dan Ibu kotanya berada di Grozny.

Luas negara Chechnya, sekitar 17.300 km² dengan penduduk sekitar 1,5 juta jiwa. Hampir 95% warganya memeluk agama Islam dan rata-rata merupakan penganut madzhab Syafi'i sedangkan sisanya merupakan penganut Kristen Ortodoks. Maka tidak heran, jika kita bisa dengan mudah menemukan bangunan bernuansa Islam, seperti masjid dan kegiatan lainnya. Bahkan dikatakan masjid terbesar di Eropa terdapat di Chechnya. Pada 23 Agustus 2019 lalu, otoritas Rusia meresmikan masjid yang dikatakan sebagai masjid terbesar dan terindah di Eropa. 

Masjid yang mampu menampung 70 ribu jemaah ini, diberi nama Prophet Mohammed Mosque yang sekarang lebih dikenal sebagai Masjid Akhmad Kadyrov. Karena dihuni mayoritas muslim yang memegang teguh hukum dan tradisi Islam, maka di Chechnya kita tidak akan menemukan minuman beralkohol dan rokok, baik di restoran maupun hotel mewah.

Penduduk asli dari wilayah Chechnya, mereka berasal dari bangsa Vainakh atau sering disebut juga dengan suku Chechen-Ingush. Bahasa yang digunakan di negara ini adalah bahasa Rusia, walau ada juga yang menggunakan bahasa asli dari Chechnya, bahasa ini adalah bagian dari keluarga kaukasia timur laut atau vaniakh.Suku bangsa mereka sangat gigih dalam mempertahankan wilayahnya dari penaklukan bangsa-bangsa Asia. Seperti halnya invasi yang terjadi dari bangsa Mongol pada abad ke-13 dan 14. Selain itu, invasi dari kekaisaran Ottoman dan kekaisaran Safawi (Persia) yang terjadi antara abad ke-15 dan 16. Pada abad ke-18, terjadi persaingan besar antara kekaisaran Persia dan kekaisaran Rusia. Mereka memperebutkan pengaruhnya di Kaukasus. Hal itu membuat wilayah Chechnya termasuk ke dalam wilayah  yang diperebutkan. 

Setelah melakukan desakan selama puluhan tahun, pada abad ke 19 kekaisaran Rusia berhasil merebut kembali Chechnya. Sekitar lebih dari 80 persen bangsa Chechen dan Ingush yang merupakan penduduk asli dari wilayah tersebut, terpaksa meninggalkan tanah kelahirannya dan mengungsi ke Timur Tengah. 

Pada saat pemerintahan Uni Soviet, Chechnya disepadankan dengan Ingushetia yang memiliki kedekatan secara etnis, dengan Grozny sebagai ibu kota gabungan dari wilayah tersebut. Pada tahun 1991, ketika pemerintahan Uni Soviet runtuh Ingushetia memilih untuk berdiri menjadi negara republik di dalam Rusia. Sedangkan Chechnya mendeklarasikan kemerdekaannya. 

Pernah terjadi perang antara Chechnya dan Rusia pada tahun 1994 hingga 1996. Perang terjadi lantaran Chechnya ingin mempertahankan kemerdekaannya dari Rusia. Perang itu berakhir dengan perjanjian damai yang disepakati oleh pemimpin Moskow dan Chechnya. Pada tahun 1999 Rusia kembali menginvasi ibu kota Chechnya, untuk merebutnya kembali. Hingga tahun 2003 sebuah konstitusi baru disetujui antara kedua negara tersebut. Rusia sepakat memberi kekuasaan yang lebih besar kepada pemerintah Chechnya akan tetapi tetap mempertahankan republik di Federasi Rusia. 

Bendera negara Chechnya terdiri dari tiga warna utama dengan makna tertentu, yaitu putih melambangkan pegunungan Kaukasus, hijau melambangkan Islam, dan merah simbol pertumpahan darah. Negara Chechanya berbentuk Republik yang dipimpin oleh seorang Presiden yang dilantik oleh presiden Rusia bernama Ramzan Kadyrov. Terkenal sebagai salah satu pemimpin negara termuda di dunia saat awal menjabat pada tahun 2007 dengan usia 31 tahun.  Saat ini,  Ramzan Akhmadovich Kadyrov berusia 45 tahun dikenal sebagai seorang muslim yang taat. Selain seorang hafiz Qur'an, Kadyrov diketahui selalu memilih berada di shaf ketiga saat ibadah salat Jumat. Sebagai bentuk hormatnya kepada para habib dan ulama yang mengisi shaff pertama dan kedua. Kadyrov juga adalah sosok yang tegas dan menentang segala bentuk paham radikalisme. Bahkan seperatis ISIS pernah menghargai kepala Kadyrov sebesar USD 5 juta atau 71 milliar karena menentang mereka.

Kekuatan ekonomi Chechnya adalah minyak bumi dan pengeboran minyak, yang umumnya dilakukan di lembah Sunzha River, yang berada di antara Grozny dan Gudermes. Minyak bumi sangat melimpah di Gronzy, selain itu terdapat pula pipa yang menghubungkan Laut Caspia dan Makhachkala hingga ke Laut Hitam di Tuapse. Chechnya juga punya gas alam dan pertanian, yang umumnya terletak di lembah Tarek dan Sunzha.

Chechnya juga terkenal memiliki pasukan perang yang dijuluki dengan Pasukan Pemburu. Pasukan militer di negara tersebut diklaim menjadi salah satu pasukan tentara terkuat di dunia. Saat Operasi militer ke Ukraina Kadyrov mengklaim bahwa sejauh ini pasukannya tidak mengalami kekalahan, tidak ada yang gugur, bahkan tidak ada yang pilek. Kadyrov meyakinkan tentara Chechnya akan berusaha sebaik mungkin menghindari jatuhnya korban jiwa pada peperangan tersebut.

Itulah republik Cechnya yang merupakan bagian dari negara Rusia. Pasukannya saat ini ditugaskan untuk mencari presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky. Pasukannya dikatakan sebagai pasukan islam yang hampir semuanya hapal al-Quran 30 juz. Dan dikatakan disetiap perjalanan mereka selalu membaca shalat kepada Rasulullah SAW. Walaupun sempat tersebar berita mengenai komandan pasukan Chechnya yaitu Magomed Tushaev yang dikabarkan telah tewas. Namun dari salah satu unggahan bahwa dirinya masih hidup dan dapat dipastikan itu adalah berita hoaks. Negara ini pernah mendapat julukan sebagai kota paling hancur di bumi dari PBB, karena sejarah panjang dari rentetan peperangan yang terjadi di Chechnya. Dan sekarang Chechnya adalah negara Federasi Rusia yang selalu berada disamping Rusia dan mendukung setiap kebijakan Rusia.

Sumber Referensi : cirebonraya.pikiran-rakyat.com

id.wikipedia.org

jurnalsoreang.pikiran-rakyat.com

merahputih.com

suara.com

urbanjabar.com