Selasa, 15 Februari 2022

MANUSIA DAN MAKHLUK TERAKHIR DI BUMI

 


Setiap umat muslim pasti pernah diajarkan di sekolah-sekolah tentang hari kiamat. Kita sebagai umat muslim wajib percaya hari akhir/kiamat pasti terjadi karena termasuk dalam rukun iman yang kelima. hari kiamat sendiri  dibagi menjadi dua yaitu kiamat sugra (kecil) dan kiamat kubra (besar). Kiamat sugra atau kiamat kecil ialah berakhirnya kehidupan sebagian makhluk di dunia ini, baik itu secara individu maupun kelompok. Contoh dari kiamat sugra adalah kematian dan bencana alam. Sedangkan kiamat kubra adalah kiamat yang sebenarnya. Kiamat kubra terjadi dengan dimulainya tiupan terompet sangkakala malaikat Israfil serta diiringi dengan kehancuran semesta beserta isinya.

Dalam berbagai hadist pun telah dijelaskan tentang tanda-tanda akan terjadinya hari kiamat kubra. Tanda-tanda ini pun dibagi menjadi sugra (kecil) dan kubra (besar) yang banyak dijelaskan dari hadist-hadist Nabi Muhammad SAW. Tanda-tanda kecil dari kiamat kubra adalah Wanita berpakaian tapi telanjang, banyak terjadinya kerusakan alam, Semakin meluasnya kebodohan, muncul banyak pembunuhan, waktu yang terasa makin singkat, berkurangnya jumlah orang baik dan bertambahnya jumlah orang jahat, maraknya perbuatan riba, dan disia-siakannya sebuah amanat.

Untuk tanda besarnya adalah kemunculan Dajjal, Munculnya Imam Mahdi, Turunnya Nabi Isa as, keluarnya Ya’juj dan Ma’juj, keluarnya Dabbah (hewan melata yang bisa berbicara), Dukhan (kabut), keluarnya api di Yaman, datangnya orang penghancur ka’bah, dan matahari terbit dari barat. Hal ini berdasarkan dari hadist Nabi Muhammad SAW berikut ini:

"Dari Hudzaifah bin Asid Al-Ghifari berkata, Rasulullah SAW menghampiri kami saat kami tengah membicarakan sesuatu. Ia bertanya, ‘Apa yang kalian bicarakan?’ Kami menjawab, ‘Kami membicarakan kiamat.’ Ia bersabda, ‘Kiamat tidaklah terjadi sehingga kalian melihat sepuluh tanda-tanda sebelumnya.’ Rasulullah menyebut kabut, Dajjal, binatang (ad-dābbah), terbitnya matahari dari barat, turunnya Isa bin Maryam AS, Ya'juj dan Ma'juj, tiga gerhana; gerhana di timur, gerhana di barat dan gerhana di jazirah Arab dan yang terakhir adalah api muncul dari Yaman menggiring manusia menuju tempat perkumpulan mereka,” (Lihat Abul Husain Muslim bin Hajjaj bin Muslim An-Naisaburi, Al-Jāmi’us Ṣaḥīḥ, [Beirut, Dārul Afaq Al-Jadidah: tanpa tahun], juz VIII, halaman 178).

Dan hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim dan Abu dawud berikut ini, artinya:"Tidak akan terjadi hari kiamat sehingga matahari terbit dari sebelah barat. Maka, apabila matahari terbit dari sebelah barat, lalu manusiapun akan beriman seluruhnya. Akan tetapi, kelakuan yang demikian itu di saat tidak berguna lagi keimanan seseorang yang belum pernah beriman sebelum beriman setelah kejadian tersebut atau memang berbuat kebaikan dengan keimanan yang sudah dimilikinya itu." (HR. Bukhari, Muslim dan Abu Dawud).

Namun sebelum sampai pada akhir tanda-tanda kiamat kubra, umat muslim akan diwafatkan sebelum sampai pada tanda terakhir kiamat. Seperti Diriwayatkan dari Ibnu Umar ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, “ Kemudian Allah melepaskan angin dingin yang berhembus dari Syam. Maka tidak ada seorang pun dari manusia yang beriman kecuali dicabut nyawanya sehingga yang tersisa hanya manusia jahat yang tidak memiliki keimanan. Mereka tidak tahu mana yang baik dan mana yang buruk hingga setan muncul dan berkata, “Mengapa kamu tidak memenuhi seruanku saja?” mereka menjawab,” Apa yang kamu perintahkan kepada kami?” Setan memerintahkan kepada mereka untuk menyembah berhala. Maka merekapun mengikuti saran tersebut. Sedangkan, mereka berada dalam kehidupan yang serba kecukupan, kemudian hari kiamat pun datang.” (HR Muslim dan HR Ahmad)

Dalam hadis lain telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Abdah adl-Dlabbi telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Muhammad dan Abu Alqamah al-Farwi keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Shafwan bin Sulaim dari Abdullah bin Salman dari bapaknya dari Abu Hurairah dia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya Allah akan menghembuskan angin yang sangat lembut, selembut sutera dari arah Yaman, ia tidak akan melewati seseorang yang di dalam hatinya terdapat -Abu Alqamah berkata- seberat biji-bijian, -sedangkan Abdul Aziz berkata; seberat biji sawi- dari keimanan kecuali Allah akan mewafatkannya.” (Shahih Muslim)

Diriwayatkan pula dari An Nuwwas bin Sam’an ra bahwa Rasulullah SAW bersabda ,” Ketika mereka dalam keadaan demikian, tiba tiba Allah mengutus angin sejuk yang mencabut setiap jiwa manusia yang memiliki keimanan dan tinggallah manusia kufur dan jahat. Maka, kiamat pun datang menghantam mereka.” (HR Ahmad dalam musnadnya dan Muslim dalam Shahihnya)

Generasi setelah dimatikannya orang-orang yang memiliki keimanan kepada Allah adalah generasi terburuk. Bahkan lebih buruk dari orang-orang Jahiliyyah, dimana orang-orang tidak lagi memiliki keimanan. Mereka berbuat kerusakan dimuka bumi, karena tidak dapat membedakan mana yang baik dan mana yang benar. Generasi inilah yang kelak akan melihat bagaimana bumi dihancurkan.

Maka beruntunglah umat islam yang masih memiliki keimanan kepada Allah walaupun hanya sebesar biji sawi. Sehingga mereka tidak sampai melihat kehancuran dunia yang amat mengerikan. Mereka orang-orang yang tidak memiliki keimanan akan melihat kejadian bagaimana gunung-gunung diruntuhkan, bumi, bintang, dan langit dihancurkan. Mereka yang tidak memiliki iman tersebut baru menyadari bahwa apa yang Allah janjikan adalah benar. Namun tidak berguna lagi penyesalan mereka.

Terdapat satu kisah dimana sebelum malaikat israfil meniup terompet sangkakala sebagai berakhirnya dunia, dimana tersisa satu orang manusia yang masih hidup. Orang yang terakhir meninggal itu adalah orang asli dari suku Madinah yang sedang menggembala kambing.

Kata Nabi shalallahu'alaihi wassalam, "Orang yang terakhir meninggal dari kalian kalangan manusia, semua orang sudah mati, tinggal dia sendiri tapi dia tidak tahu, dia sedang menggembala kambing, kemudian dia masuk dengan gembalanya ke kota Madinah dia temukan semuanya tidak ada kehidupan. tidak ada orang, tidak ada binatang, tidak ada apa-apa, tinggal dia sendiri, pada saat dia meletakkan telapak kakinya di kota Madinah, maka pada saat itulah dia meninggal dan inilah manusia terakhir yang meninggal sebelum ditiup sangkakala terakhir.

Dari kisah tersebut banyak ulama yang berbeda pendapat, ada ulama yang mengatakan bahwa kejadian itu adalah Ketika kiamat kecil. Namun ada pula ulama yang mengatakan bahwa itu terjadi Ketika kiamat besar terjadi.

Untuk makhluk ciptaan Allah yang terakhir diwafatkan Ada beberapa hadits tentang ini dari para sahabat. Rasulullah pernah bertanya kepada malaikat maut siapa yang tersisa dari ciptaan-Nya, karena dia adalah yang paling berpengetahuan dari mereka yang tersisa, dan malaikat maut mengatakan kepadanya bahwa hanya dia yang tersisa.

Syekh Shalih al-Munjid dalam Maut al-Malaikat, menjelaskan nantinya Allah akan memerintahkan malaikat maut untuk mati paling akhir dari semua makhluk. Namun saat di alam kematian, malaikat maut nantinya tidak akan melalui cara yang sama seperti makhluk lainnya.  

Oleh karena itu, makhluk ciptaan Allah terakhir yang meninggal setelah malaikat meniup sangkakala adalah Jibril, Israfil dan yang terakhir adalah malaikat maut, Izrail.  Malaikat sebagaimana disebutkan dalam banyak teks, ditakdirkan untuk mati. Karena semua ciptaan Allah SWT, termasuk manusia, jin, dan makhluk-makhluk lainnya akan mati. Wallahu a'lam bishawab.

Sumber         : eramuslim.com

  mediaindonesia.com

                        merdeka.com

                        palembang.tribunnews.com

             republika.co.id

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar