Saat
konflik Ukraina dan Rusia pecah, Vladimir Putin menyatakan untuk melakukan operasi
militer khusus atas Ukraina. Apa yang Putin katakan mengejutkan Amerika
Serikat dan NATO sebagai pihak yang paling bertanggung jawab atas perseteruan
panas antara Rusia dan Ukraina. Setelah operasi militer yang mulai dilakukan
oleh Rusia, dunia Kembali dibuat
terkejut atas pidato Presiden Chechnya, Ramzan Kadyrov, bahwa pasukan Chechnya
akan dikirim untuk mendukung operasi militer Rusia ke Ukraina. Kadyrov
menjelaskan bahwa menyerang Ukraina adalah 'keputusan yang tepat' serta mereka
akan siap untuk melaksanakan perintah Putin dalam keadaan apapun. Hampir sebanyak
12 ribu tentara Chechnya berkumpul dan meneriakkan takbir di
alun-alun Ibu Kota Regional, Grozny, sebelum para pasukan berangkat ke Ukraina
membantu pasukan Rusia.
Chechnya juga
disebut Chechnia atau Chechenia, terkadang mengacu
kepada Ichkeria adalah sebuah nama daerah di Federasi
Rusia yang berbentuk republik. Chechnya merupakan negara
republik otonom, Rusia mengklaim Chechnya sebagai
bagian dari negaranya, setelah berhasil menginvasi wilayah Kaukaskus pada abad
ke-18. Chechnya meraih kemerdekaannya secara de facto setelah perang Chenchen
pada 1994-1996. Tapi secara de jure, Chechnya masih merupakan bagian dari
Rusia. Chechnya berbatasan dengan Stavropol Krai di barat laut,
republik Dagestan di timur laut dan timur, Georgia di
selatan, dan republik Ingushetia dan Ossetia Utara di
barat. Letaknya berada di pegunungan Kaukasus Utara dan Ibu kotanya
berada di Grozny.
Luas
negara Chechnya, sekitar 17.300 km² dengan penduduk sekitar 1,5 juta jiwa.
Hampir 95% warganya memeluk agama Islam dan rata-rata merupakan penganut
madzhab Syafi'i sedangkan sisanya merupakan
penganut Kristen Ortodoks. Maka tidak heran, jika kita bisa dengan mudah
menemukan bangunan bernuansa Islam, seperti masjid dan kegiatan lainnya. Bahkan
dikatakan masjid terbesar di Eropa terdapat di Chechnya. Pada 23 Agustus
2019 lalu, otoritas Rusia meresmikan masjid yang dikatakan sebagai
masjid terbesar dan terindah di Eropa.
Masjid
yang mampu menampung 70 ribu jemaah ini, diberi nama Prophet Mohammed Mosque
yang sekarang lebih dikenal sebagai Masjid Akhmad Kadyrov. Karena
dihuni mayoritas muslim yang memegang teguh hukum dan tradisi Islam, maka
di Chechnya kita tidak akan menemukan minuman beralkohol dan rokok,
baik di restoran maupun hotel mewah.
Penduduk
asli dari wilayah Chechnya, mereka berasal dari bangsa Vainakh atau sering
disebut juga dengan suku Chechen-Ingush. Bahasa yang digunakan di
negara ini adalah bahasa Rusia, walau ada juga yang menggunakan bahasa
asli dari Chechnya, bahasa ini adalah bagian dari keluarga kaukasia timur
laut atau vaniakh.Suku bangsa mereka
sangat gigih dalam mempertahankan wilayahnya dari penaklukan bangsa-bangsa
Asia. Seperti halnya invasi yang terjadi dari bangsa Mongol pada abad ke-13 dan
14. Selain itu, invasi dari kekaisaran Ottoman dan kekaisaran Safawi (Persia)
yang terjadi antara abad ke-15 dan 16. Pada abad ke-18, terjadi persaingan
besar antara kekaisaran Persia dan kekaisaran Rusia. Mereka memperebutkan
pengaruhnya di Kaukasus. Hal itu membuat wilayah Chechnya termasuk ke dalam
wilayah yang diperebutkan.
Setelah melakukan desakan selama puluhan tahun, pada abad
ke 19 kekaisaran Rusia berhasil merebut kembali Chechnya. Sekitar lebih dari 80
persen bangsa Chechen dan Ingush yang merupakan penduduk asli dari wilayah
tersebut, terpaksa meninggalkan tanah kelahirannya dan mengungsi ke Timur
Tengah.
Pada saat pemerintahan Uni Soviet, Chechnya disepadankan
dengan Ingushetia yang memiliki kedekatan secara etnis, dengan Grozny sebagai
ibu kota gabungan dari wilayah tersebut. Pada tahun 1991, ketika pemerintahan
Uni Soviet runtuh Ingushetia memilih untuk berdiri menjadi negara republik di
dalam Rusia. Sedangkan Chechnya mendeklarasikan kemerdekaannya.
Pernah
terjadi perang antara Chechnya dan Rusia pada tahun 1994 hingga 1996. Perang
terjadi lantaran Chechnya ingin mempertahankan kemerdekaannya dari Rusia.
Perang itu berakhir dengan perjanjian damai yang disepakati oleh pemimpin
Moskow dan Chechnya. Pada tahun 1999 Rusia kembali menginvasi ibu kota Chechnya, untuk merebutnya kembali. Hingga tahun 2003
sebuah konstitusi baru disetujui antara kedua negara tersebut. Rusia sepakat
memberi kekuasaan yang lebih besar kepada pemerintah Chechnya akan tetapi tetap
mempertahankan republik di Federasi Rusia.
Bendera
negara Chechnya terdiri dari tiga warna utama dengan makna tertentu, yaitu
putih melambangkan pegunungan Kaukasus, hijau melambangkan Islam, dan merah
simbol pertumpahan darah. Negara Chechanya berbentuk Republik yang
dipimpin oleh seorang Presiden yang dilantik oleh presiden Rusia
bernama Ramzan Kadyrov. Terkenal sebagai salah satu pemimpin negara termuda di
dunia saat awal menjabat pada tahun 2007 dengan usia 31 tahun. Saat ini, Ramzan
Akhmadovich Kadyrov berusia 45 tahun dikenal sebagai seorang muslim yang taat. Selain seorang
hafiz Qur'an, Kadyrov diketahui selalu memilih berada di shaf ketiga saat
ibadah salat Jumat. Sebagai bentuk hormatnya kepada para habib dan ulama yang
mengisi shaff pertama dan kedua. Kadyrov
juga adalah sosok yang tegas dan menentang segala bentuk paham radikalisme.
Bahkan seperatis ISIS pernah menghargai kepala Kadyrov sebesar USD 5 juta atau
71 milliar karena menentang mereka.
Kekuatan ekonomi
Chechnya adalah minyak bumi dan pengeboran minyak, yang umumnya dilakukan di
lembah Sunzha River, yang berada di antara Grozny dan Gudermes. Minyak bumi
sangat melimpah di Gronzy, selain itu terdapat pula pipa yang menghubungkan
Laut Caspia dan Makhachkala hingga ke Laut Hitam di Tuapse. Chechnya juga punya
gas alam dan pertanian, yang umumnya terletak di lembah Tarek dan Sunzha.
Chechnya
juga terkenal memiliki pasukan perang yang dijuluki dengan Pasukan
Pemburu. Pasukan militer di negara tersebut diklaim menjadi
salah satu pasukan tentara terkuat di dunia. Saat Operasi militer ke Ukraina Kadyrov mengklaim bahwa
sejauh ini pasukannya tidak mengalami kekalahan, tidak ada yang gugur, bahkan
tidak ada yang pilek. Kadyrov meyakinkan tentara Chechnya akan berusaha sebaik
mungkin menghindari jatuhnya korban jiwa pada peperangan tersebut.
Itulah republik Cechnya
yang merupakan bagian dari negara Rusia. Pasukannya saat ini ditugaskan untuk
mencari presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky. Pasukannya dikatakan sebagai
pasukan islam yang hampir semuanya hapal al-Quran 30 juz. Dan dikatakan
disetiap perjalanan mereka selalu membaca shalat kepada Rasulullah SAW.
Walaupun sempat tersebar berita mengenai komandan pasukan Chechnya yaitu
Magomed Tushaev yang dikabarkan telah tewas. Namun dari salah satu unggahan
bahwa dirinya masih hidup dan dapat dipastikan itu adalah berita hoaks. Negara
ini pernah mendapat julukan sebagai kota paling hancur di bumi dari PBB, karena
sejarah panjang dari rentetan peperangan yang terjadi di Chechnya. Dan
sekarang Chechnya adalah negara Federasi Rusia yang selalu berada disamping
Rusia dan mendukung setiap kebijakan Rusia.
Sumber Referensi : cirebonraya.pikiran-rakyat.com
id.wikipedia.org
jurnalsoreang.pikiran-rakyat.com
merahputih.com
suara.com
urbanjabar.com